| 23 Oktober 2008 |
| BEWARE OF Mr. WOMANIZER |
Semalam waktu aku hampir terlelap tidur hand phone ku membangunkanku. Ternyata setelah kuangkat adalah seorang teman dekatku pada masa kuliah. Setelah kita ber say halo karena kita sudah lama tidak bersua, dia mulai membuka pembicaraan dia ingin curhat tentang apa yang dialaminya saat ini. Hatinya sedang hancur dan kecewa disebabkan oleh seorang cowok playboy. Batinku “Dasar Cowok!”, selalu membuat segalanya menjadi tak karuan, apalagi urusan mempermainkan hati cewek. Temanku merasa dipermainkan perasaannya oleh cowok itu. Cowok itu awalnya bilang sayang dan cinta, tapi sebenarnya dia punya maksud dan tujuan lain terhadap temanku. Tujuan dan maksud memanfaatkan temanku hanya untuk kesenangan hatinya. Setelah dia bercerita panjang lebar dan hampir satu setengah jam aku mendengarkannya, aku ikut berpikir untuk memberikan masukan padanya.
Ternyata cerita Casanova dan Don Juan yang hobi bikin cewek sakit hati pada abad lalu masih ada juga di jaman sekarang. Cuma di jaman sekarang ada istilah lain (yang aku pernah baca di sebuah majalah) yaitu Womanizer a.k.a player. Seorang womanizer emang tidak selalu good looking, tapi mereka punya kharisma yang kuat melebihi daya tarik fisik. Dengan pembawaan yang luwes, supel, dan tahu banyak hal, membuat mereka menjadi sangat-sangat menarik. Kalau dilihat dari penampilannya, dia adalah tipe yang mengurus dirinya dengan sangat baik. Jago olah raga, wangi, dan punya fashion taste yang enak dilihat. Mereka ini tidak pernah pilih-pilih dalam memperlakukan setiap perempuan. Mottonya adalah pantang kehilangan fans.
Tidak ada istilah kehabisan kata atau kehabisan waktu ketika dekat dengannya. Setiap topik pembicaraan selalu bisa dijadikan menarik. Walau baru saling kenal pun, pembicaraan kalian bisa mengalir dengan lancar. Sedikit-sedikit, dia akan menyelipkan kalimat-kalimat flirting yang bisa bikin cewek ‘terbang’ without even mean it. Dia tahu bagaiman membuat cewek nyaman didekatnya. Dari tone bicara yang lembut, membukakan pintu mobil, pindah ke sisi jalan waktu mau menyeberang dan hal manis kecil lainnya yang membuat dia seperti true gentlemen. Padahal sikapnya itu adalah hasil dari pengalamannya dengan banyak cewek. Note: cowok yang sering canggung di depan cewek mungkin justru berpotensi kecil menyakiti hati kita lho!
Kapanpun dan dimanapun, seorang womanizer sejati selalu menebarkan pesonanya. Dari cara dia memandang sampai berkata-kata pasti bakal bikin cewek makin terpesona. Dia tahu waktu yang tepat untuk melancarkan serangannya, ditambah pembawaannya yang nggak terburu-burumebuat para cewek nggak keberatan merespon positif dan balik flirting. Romantic is his middle name. Dia sepertinya punya seribu cara untuk menunjukkan sisi keromatisannya, mulai dari yang kecil sampai yang bisa membuatmu melting.
Kalau ada suatu hal positif yang harus kita tiru dari seorang womanizer adalah usahanya dalam meraih tujuan. Merekalah contoh nyata pepatah “Maju terus pantang mundur”. Tipe cowok ini nggak mungkin terima kata ‘nggak’ atas permintaannya. Kalau cewek yang lagi dia incar menolak ajakannya ngedate, dia akan coba berbagai cara sampai si cewek bilang ‘iya’. Nggak heran juga kalau dia agak-agak muka tembok. Buatnya, setiap keberhasilan menaklukkan hati cewek adalah prestasi tersendiri yang bisa mendongkrak reputasinya. Tanpa dia sadari atau dia peduli, cowok tipe ini otomatis bikin banyak cewek mengharapkan sesuatu darinya. Bisa dibilang, dia bertindak tapi nggak peduli dengan reaksi tindakannya itu. Alhasil, banyak cewek dibiarkan gigit jari, lalu patah hati karena setelah dijunjung tinggi, ditinggalin begitu saja.
Pertanyaan yang paling ditakutinya adalah pertanyaan tentang kelanjutan hubungan kalian. Sebagai Don Juan sejati, dia nggak mau terikat pada satu orang saja. Bisa turun donk pamornya! Dia lebih menyukai petualangan daripada garis finish. Maka itu dia cenderung ‘kabur’ saat si cewek mulai tergantung padanya atau mulai menanyakan hal-hal yang berbau jadian. He will always be happy dengan status single and looking nya. Well, mungkin sampai dia menemukan cewek yang mampu membuatnya bertekuk lutut (untuk amannya, jangan terlalu berharap bahwa cewek itu kamu!)
So..aku pun berpesan kepada temanku itu, mengingat Mr. Womanizer ini jago menyusun strategi PDKT, kita pun jangan mau kalah untuk menyusun strategi untuk menghadapinya dengan cara…
Jangan main hati…Be Logic ! Use your head, not your heart. Jangan libatkan perasaan supaya kalau hal terburuk terjadi, tidak perlu menangis untuknya.
Enjoy The Ride…kalau dekat denga tipe womanizer, make sure that it’s just for fun!
Don’t Get Lost…semakin dekat dengannya, akan semakin sulit menangkis rayuan-rayuannya. Cut it off before it’s too late.
Find Another Guy…Don’t make him the one and only. Cari cowok lain sebagai cadangan supaya nggak fokus ke dia. Penting untuk mencegah sakit hati, karena bisa saja kamu menganggap seseorang sebagai duniamu, sedangkan di dunianya kamu hanya seseorang.
And Last but not least…jika pernah bertemu Mr. Womanizer di dalam hidupmu, jangan sesali hidupmu tapi jadikan pengalaman dari hidupmu karena mungkin Tuhan pertemukanmu dengan orang yang salah lebih dahulu sebelum kamu dipertemukan dengan orang yang tepat nantinya.
Finally, temanku pun menyadari bahwa semua yang telah terjadi tak perlu disesali. Dia bilang nggak akan sedih dan memikirkan hal itu lagi, karena banyak hal yang lebih penting untuk dipikirin daripada sekedar memikirkan cowok tengil kayak Mr. Womanizer itu! Hehehehehe…katanya Friends is forever, Boys is Whatever! Yup, aku setuju banget dengan hal itu . Kita pun mengakhiri obrolan kita, karena aku dah ngantuk banget dan besok harus memulai hari lagi dengan kerjaan dan aktivitasku. |
posted by ANGGUN PUSPITA @ 10/23/2008 02:33:00 PM  |
|
| 1 Comments: |
-
Padahal, sejatinya banyak perempuan kini menyalip reputasi laki-laki dalam urusan pikat memikat.
Sesekali masuklah ke lobi hotel "Anu" di kawasan Simpanglima pada malam hari. Di sana berlimpah ruah mulut menganga, menghamburkan citarasa cinta untuk tujuan uang.
Atau sempatkan melirik SPG di swalayan-swalayan. Mereka melirik kita membawa HP apa, ketimbang serius melayani pembeli.
Ah, emansipasi yang kebablasan ...
|
| |
| << Home |
| |
|
|
|
|
Padahal, sejatinya banyak perempuan kini menyalip reputasi laki-laki dalam urusan pikat memikat.
Sesekali masuklah ke lobi hotel "Anu" di kawasan Simpanglima pada malam hari. Di sana berlimpah ruah mulut menganga, menghamburkan citarasa cinta untuk tujuan uang.
Atau sempatkan melirik SPG di swalayan-swalayan. Mereka melirik kita membawa HP apa, ketimbang serius melayani pembeli.
Ah, emansipasi yang kebablasan ...